Makna Kata dan Majas Dalam B. Indonesia
Makna Kata
1.
Denotasi
Makna denotasi
adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan
sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak
mengalami perubahan makna.
Contoh :
- Mas Parto membeli
susu sapi.
- Dokter bedah
itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.
2.
Konotasi
Makna konotasi
adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan
makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh :
- Para petugas
gabungan merazia kupu-kupu malam
tadi malam. (kupu-kupu malam = wts)
- Bu Marcella
sangat sedih karena terjerat hutang lintah
darat. (lintah darat = rentenir)
3.
Ameliorasi
Ameliorasi
(berasal dari bahasa latin melor ‘lebih baik‘) adalah perubahan makna yang
mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih baik nilainya daripada makna
lama.
Contoh :
- Tanteku sudah mengandung 7 bulan.
Mengandung lebih baik dari
pada Bunting
- Rata-rata wanita itu ingin dipuji.
Wanita lebih baik dari pada Perempuan
4.
Peyorasi
Peyorasi berarti
suatu proses perubahan makna di mana arti yang baru dirasakan lebih rendah
nilai rasanya daripada arti lama. Atau, Peyorasi (berasal dari bahasa latin
pejor ‘jelek’) adalah kebalikan dari ameliorasi. Peyorasi yaitu makna baru
dirasakan lebih rendah nilainya dari arti yang lama.
Contoh :
- Pembantu itu sedang menyapu halaman.
Pembantu dianggap lebih baik dari Pramuwisma
- Joko mempunyai bini bernama Sarah.
Bini dianggap lebih baik dari
pada Istri
5. Homonim
Homonim adalah kata yang tulisan dan cara pelafalannya
sama tetapi memiliki makna yang berbeda.
Contoh :
-Dalam keadaan genting seperti ini, genting rumah ku malah jatuh semua.
-Dalam keadaan genting seperti ini, genting rumah ku malah jatuh semua.
genting =keadaan genting = gawat
genting = genting rumah = atap
genting = genting rumah = atap
- Pak Randi pagi ini menjalankan apel, sedangkan tadi malam Sinta diapeli oleh pacarnya.
apel = apel bendera = upacara
apel = apel bendera = upacara
apel = kencan
6. Homofon
Homofon adalah kata cara pelafalannya
sama tetapi penulisan dan maknanya berbeda.
Contoh :
- Setelah membeli sayur kol, Ibu pulang dengan menggunakan colt.
- Setelah membeli sayur kol, Ibu pulang dengan menggunakan colt.
kol = sayur kol = tanaman
kol = naik colt = kendaraan
kol = naik colt = kendaraan
- Tadi pagi aku pergi ke bank Mandiri diantar oleh bang
Ali.
bang = Bang Ali = kakak
bang = Bank Mandiri = lembaga penyimpanan uang
bang = Bank Mandiri = lembaga penyimpanan uang
7. Homograf
Homograf adalah
kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.
Contoh :
- Wajahku tidak berseri lagi, saat ku tahu ternyata hasil permainannya seri.
- Wajahku tidak berseri lagi, saat ku tahu ternyata hasil permainannya seri.
seri = berseri-seri = gembira
seri = bermain seri = seimbang
seri = bermain seri = seimbang
- Saat
temannya melaksanakan apel
pagi pak Adi justru sedang santai memamkan
apel.
apel = makan apel = buah
apel = apel bendera = upacara
apel = apel bendera = upacara
8.
Perluasan
Arti (Hipernim)
perluasan arti
artinya perubahan makna pada sebuah kata yang dulunya mengandung satu makna
khusus, tetapi kemudian meluas.
Contoh :
- Dadang senang
makan buah-buahan segar.
- Tukang palak
itu sering memalak kendaraan umum
yang lewat.
9.
Penyempitan
Arti (Hiponim)
Penyempitan arti
berarti perubahan makna pada sebuah kata dimana makna yang lama lebih luas
daripada makna yang baru.
Contoh :
- Ana memelihara ikan mas koki.
- Charlie suka
makan jeruk Bali.
10.
Polisemi
Polisemi adalah
kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak
komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata
"Kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala
adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
Contoh :
1.
"Kepala"
- Guru yang
dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah
smp kroto emas. (kepala = pemimpin).
- Kepala anak kecil itu besar sekali
karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala = bagian
tubuh manusia yang ada di atas).
2. “Darah”
- Saya masih
punya hubungan darah dengan keluarga
Bu Rani. (darah = kesaudaraan)
- Tubuhnya
berlumuran darah setelah kepalanya
terbentur tiang listrik. (darah = yang
berada dalam tubuh)
MAJAS
- PERSONIFIKASI
Majas yang melukiskan sesuatu dengan sifat-sifat manusia
kepada benda mati.
Contoh : Baru tiga jam perjalanan mobilnya sudah batuk-batuk.
- ASOSIASI
Suatu perbandingan tidak langsung, biasanya menggunakan
kat (bagai, bagaikan, laksana).
Contoh : Kau pulang bagaikan harimau kelaparan.
- METAFORA
Majas yang melukiskan sesuatu dengan menggabungkan dua
hal yang berbeda menjadi pengertian baru, atau dapat juga disebut membandingkan
secara langsung.
Contoh : Raja siang itu baru kembali ke peraduannya (raja
siang = matahari).
- KLIMAKS
Majas yang mengurutkan sesuatu dari yang derajatnya
rendah ke yang lebih tinggi.
Contoh : Semua anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang
tua berkumpul di kelurahan.
- ANTIKLIMAKS
Majas yang mengurutkan sesuatu dari yang derajatnya
tinggi ke yang paling rendah.
Contoh : Setiap jam, menit, detik, bahkan setiap saat aku
selalu ingat padamu Ibu.
- LITOTES
Majas yang di gunakan untuk mengecilkan kenyataan (merendahkan
hati).
Contoh : Mampirlah ke gubuk saya (padahal rumahnya sangat
bagus seperti istana).
- HIPERBOLA
Majas yang bersifat melebih-lebihkan sesuatau.
Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya
kecelakaan.
- IRONI
Majas yang menyindir secara halus.
Contoh : Wah, bagus sekali tulisanmu sampa-sampai aku
sulit membacanya.
- SINISME
Majas yang
menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh : Kamu itu jelek sekali.
- ANTILESIS
Majas yang membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contoh : Air susu di balas air tuba.
- REPETISI
Majas yang penggunaan kata, frase atau baris tertentu untuk
memberi penekanan.
Contoh : Aku ingin pintar, ingin jadi orang jenius, ingin
sukses, ingin terkenal untuk
membahagiakan orang tuaku.
- OKSIMORON
Majas yang antar bagiannya menyataka sesuatu yang
bertentangan.
Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya
sedih.
13. EUFEMISME
13. EUFEMISME
Pengungkapan
kata-kata yang dianggap tabu atau kasar dengan kata-kata yang lebih halus dan
lebih pantas.
Contoh :
Pendengarannya kurang tajam (kata-kata tesebut lebih baik dari pada
penggunaan kata “budek”).
Komentar
Posting Komentar